Kantor Staf Presiden Sambut Kerjasama dengan Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia

JAKARTA – Pemerintah memberikan apresiasi pada para akademisi dan peneliti yang memiliki perhatian dan kepedulian khusus pada lingkungan. Hal itu ditegaskan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki saat menerima Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia, atau dikenal juga sebagai Indonesia Environmental Scientist Association (IESA), Senin 20 Februari 2017.

“Kita harus punya titik berat lebih pada sektor lingkungan. Bagaimanapun, kecerobohan pada lingkungan ongkosnya mahal sekali,” kata Teten merujuk pada dampak kebakaran hutan yang menimbiulkan kerugian lebih dari 200 triliun ruliah.

Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia datang ke Bina Graha diwakili beberapa pimpinannya, di antaranya Setyo Sarwanto Moersidik, Mahawan Karuniasa dan Syafrin Liputo.

Setyo memaparkan, ke depan Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia akan banyak membuat kajian lingkungan yang lebih membumi. “Kami berharap berbagai riset yang akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah itu berguna dan menjadi sumbangan pemikiran dalam pemikiran berkelanjutan,” kata Setyo yang juga Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Indonesia.

Dalam pertemuan ini, Kepala Staf Kepresidenan didampingi Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Ekologi dan Budaya Strategis Yanuar Nugroho dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Abetnego Tarigan. “Kami sangat concern pada pemberantasan korupsi sumber daya alam, terutama menjaga dunia maritim kita dari kerusukan lingkungan,” kata Abetnego.

Sumber: Kantor Staf Presiden

Kantor Staf Presiden Sambut Kerjasama dengan Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia

JAKARTA – Pemerintah memberikan apresiasi pada para akademisi dan peneliti yang memiliki perhatian dan kepedulian khusus pada lingkungan. Hal itu ditegaskan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki saat menerima Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia, atau dikenal juga sebagai Indonesia Environmental Scientist Association (IESA), Senin 20 Februari 2017.

“Kita harus punya titik berat lebih pada sektor lingkungan. Bagaimanapun, kecerobohan pada lingkungan ongkosnya mahal sekali,” kata Teten merujuk pada dampak kebakaran hutan yang menimbiulkan kerugian lebih dari 200 triliun ruliah.

Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia datang ke Bina Graha diwakili beberapa pimpinannya, di antaranya Setyo Sarwanto Moersidik, Mahawan Karuniasa dan Syafrin Liputo.

Setyo memaparkan, ke depan Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia akan banyak membuat kajian lingkungan yang lebih membumi. “Kami berharap berbagai riset yang akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah itu berguna dan menjadi sumbangan pemikiran dalam pemikiran berkelanjutan,” kata Setyo yang juga Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Indonesia.

Dalam pertemuan ini, Kepala Staf Kepresidenan didampingi Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Ekologi dan Budaya Strategis Yanuar Nugroho dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Abetnego Tarigan. “Kami sangat concern pada pemberantasan korupsi sumber daya alam, terutama menjaga dunia maritim kita dari kerusukan lingkungan,” kata Abetnego.

Sumber: Kantor Staf Presiden

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.