JK Singgung Rohingya hingga Laut China Selatan di Simposium Soal ASEAN

Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka ‘7th Southeast Asian Studies Symposium’ di FKUI Salemba. Dalam sambutannya JK menyinggung beberapa permasalahan yang muncul di negara anggota ASEAN.

“Kita bersyukur di Asia Tenggara tak ada masalah antar wilayah. Beda dengan Asia Timur, Korea, Asia Selatan, India, Afghanistan,” kata JK di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).

“Yang terjadi di ASEAN adalah konflik internal. (Konflik) masih cukup banyak terjadi, seperti di Filipina, di Thailand, di Rohingya. Sulit diselesaikan,” tambah JK lagi.

Jusuf Kalla di FKUI. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)

JK juga menyoroti soal permasalahan Laut China Selatan yang kini dialami oleh negara-negara ASEAN.

“Salah satu hal unik di sini, bahasa resmi ada delapan. Walau kita artikan bahasa melayu dan Indonesia (hampir) sama. Tapi bukan hanya itu, tapi bagaimana (kita) mempersatukan ASEAN untuk menghindari suatu penguasaan negara-negara besar seperti China,” kata JK.

“Yang terjadi di Laut China Selatan itu tantangan. ASEAN tak ada konsensus. Indonesia, Vietnam, Filipina, beda dengan hal lain,” ujarnya.

Selain itu JK juga mengingatkan soal pentingnya menghadapi terorisme dan persaingan perekonomian di regional. Ia ingin ASEAN mampu bersaing dalam bidang peningkatan ekonomi.

“Masalah lain, bagaimana menghadapi terorisme dan kontra terorisme. Lalu yang sangat penting adalah ekonomi ASEAN bisa bersaing dengan sekitarnya mengingat di ASEAN ini sangat berbeda dari sisi, sistem ekonominya,” pungkasnya.

JK Singgung Rohingya hingga Laut China Selatan di Simposium Soal ASEAN

Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka ‘7th Southeast Asian Studies Symposium’ di FKUI Salemba. Dalam sambutannya JK menyinggung beberapa permasalahan yang muncul di negara anggota ASEAN.

“Kita bersyukur di Asia Tenggara tak ada masalah antar wilayah. Beda dengan Asia Timur, Korea, Asia Selatan, India, Afghanistan,” kata JK di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).

“Yang terjadi di ASEAN adalah konflik internal. (Konflik) masih cukup banyak terjadi, seperti di Filipina, di Thailand, di Rohingya. Sulit diselesaikan,” tambah JK lagi.

Jusuf Kalla di FKUI. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)

JK juga menyoroti soal permasalahan Laut China Selatan yang kini dialami oleh negara-negara ASEAN.

“Salah satu hal unik di sini, bahasa resmi ada delapan. Walau kita artikan bahasa melayu dan Indonesia (hampir) sama. Tapi bukan hanya itu, tapi bagaimana (kita) mempersatukan ASEAN untuk menghindari suatu penguasaan negara-negara besar seperti China,” kata JK.

“Yang terjadi di Laut China Selatan itu tantangan. ASEAN tak ada konsensus. Indonesia, Vietnam, Filipina, beda dengan hal lain,” ujarnya.

Selain itu JK juga mengingatkan soal pentingnya menghadapi terorisme dan persaingan perekonomian di regional. Ia ingin ASEAN mampu bersaing dalam bidang peningkatan ekonomi.

“Masalah lain, bagaimana menghadapi terorisme dan kontra terorisme. Lalu yang sangat penting adalah ekonomi ASEAN bisa bersaing dengan sekitarnya mengingat di ASEAN ini sangat berbeda dari sisi, sistem ekonominya,” pungkasnya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.