Lebih dari 400 paper dari 25 negara diskusikan Asia Tenggara

SIARAN PERS
Sekolah Ilmu Lingkungan UI – Indonesian Environmental Science Association (IESA)

Jakarta, 22 Maret 2018 – Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia (UI) dan Indonesian Environmental Science Association (IESA) bekerjasama dengan Oxford Project Southeast Asia, University of Oxford, Inggris, pada hari Kamis, 22 Maret 2018, menyelenggarakan acara 7th Southeast Asian Studies Symposium 2018. Acara simposium ini berlangsung di Gedung IMERI, Kampus UI Salemba dan Balai Sidang, Kampus UI, Depok sampai hari Sabtu, 24 Maret 2018 dengan mengambil tema: “What is Southeast Asia? Exploring Uniqueness and Diversity (Apakah Asia Tenggara? Mengeksplorasi Keunikan dan Keberagaman).”

Simposium ini secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang dalam pidato pembukaannya menekankan pentingnya wilayah Asia Tenggara dengan keanekaragaman dan kekayaan alamnya. Indonesia berperan besar dalam mencapai kedamaian di kawasan ini. Wakil Presiden juga menekankan perlunya belajar dari kawasan lain, menghindari kesalahan yang mereka alami dan belajar dari keberhasilannya.

Sambutan juga disampaikan oleh Rektor UI Prof. Dr.Ir. Muhammad Anis, Deputi Sekretaris Jendral ASEAN Dr. AKP Mochtan, dan Dr Pingtjin Thum, Co-ordinator, Project Southeast Asia, University of Oxford.

Rekaman acara pembukaan selengkapnya, serta bahan paparan selama acara bisa diakses di laman berikut:
http://iesa.or.id/7th-symposium/news/

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Contact Person
Nabiha Shahab,
Narahubung
Sekolah Ilmu Lingkungan-Universitas Indonesia
081314213432
nabiha.shahab@gmail.com

Jl. Salemba Raya No. 4, Kampus UI Salemba
Gedung C (FKG) Lt. 5 dan 6
Jakarta Pusat 10430

Catatan Redaksi:

  1. Sekolah Ilmu Lingkungan berdiri pada tahun 2016 merupakan sekolah pertama yang didirikan oleh Universitas Indonesia dan merupakan Sekolah Ilmu Lingkungan pertama di Indonesia. IESA merupakan kumpulan para ahli lingkungan Indonesia yang mempunyai kesamaan visi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang lingkungan hidup dalam rangka menjaga keberlanjutan kehidupan manusia dan lingkungannya.
  2. Selama acara simposium juga digelar pameran dari berbagai lembaga dan penerbit internasional, sesi poster, gala dinner dan cultural night.
  3. Panitia simposium telah menerima lebih dari 300 abstrak paper akademis dan 25 panel proposal dari sekitar 25 negara. Sejauh ini simposium akan dihadiri oleh sekitar 700 peserta dari unsur pemerintah pusat dan daerah, akademisi, tokoh masyarakat dan sektor swasta. Agenda: 5 spesial session yang diselenggarakan bersama KLHK, PUPR, BIG, BRG, Kemenhub dan Kemenko Maritim, 50 panel diskusi, 2 workshop dan 5 roundtable discussion.
  4. Simposium ini adalah kegiatan rutin University of Oxford melalui Southeast Asia Project sebagai ajang pertemuan para peneliti, akademisi dan profesional dari berbagai disiplin ilmu dan kebangsaan untuk berbagi ide dan pelajaran. Rangkaian simposium tahunan ini telah diselenggarakan sejak tahun 2011 dan pertama kalinya tahun ini diadakan di Indonesia.

Lebih dari 400 paper dari 25 negara diskusikan Asia Tenggara

SIARAN PERS
Sekolah Ilmu Lingkungan UI – Indonesian Environmental Science Association (IESA)

Jakarta, 22 Maret 2018 – Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia (UI) dan Indonesian Environmental Science Association (IESA) bekerjasama dengan Oxford Project Southeast Asia, University of Oxford, Inggris, pada hari Kamis, 22 Maret 2018, menyelenggarakan acara 7th Southeast Asian Studies Symposium 2018. Acara simposium ini berlangsung di Gedung IMERI, Kampus UI Salemba dan Balai Sidang, Kampus UI, Depok sampai hari Sabtu, 24 Maret 2018 dengan mengambil tema: “What is Southeast Asia? Exploring Uniqueness and Diversity (Apakah Asia Tenggara? Mengeksplorasi Keunikan dan Keberagaman).”

Simposium ini secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang dalam pidato pembukaannya menekankan pentingnya wilayah Asia Tenggara dengan keanekaragaman dan kekayaan alamnya. Indonesia berperan besar dalam mencapai kedamaian di kawasan ini. Wakil Presiden juga menekankan perlunya belajar dari kawasan lain, menghindari kesalahan yang mereka alami dan belajar dari keberhasilannya.

Sambutan juga disampaikan oleh Rektor UI Prof. Dr.Ir. Muhammad Anis, Deputi Sekretaris Jendral ASEAN Dr. AKP Mochtan, dan Dr Pingtjin Thum, Co-ordinator, Project Southeast Asia, University of Oxford.

Rekaman acara pembukaan selengkapnya, serta bahan paparan selama acara bisa diakses di laman berikut:
http://iesa.or.id/7th-symposium/news/

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Contact Person
Nabiha Shahab,
Narahubung
Sekolah Ilmu Lingkungan-Universitas Indonesia
081314213432
nabiha.shahab@gmail.com

Jl. Salemba Raya No. 4, Kampus UI Salemba
Gedung C (FKG) Lt. 5 dan 6
Jakarta Pusat 10430

Catatan Redaksi:

  1. Sekolah Ilmu Lingkungan berdiri pada tahun 2016 merupakan sekolah pertama yang didirikan oleh Universitas Indonesia dan merupakan Sekolah Ilmu Lingkungan pertama di Indonesia. IESA merupakan kumpulan para ahli lingkungan Indonesia yang mempunyai kesamaan visi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang lingkungan hidup dalam rangka menjaga keberlanjutan kehidupan manusia dan lingkungannya.
  2. Selama acara simposium juga digelar pameran dari berbagai lembaga dan penerbit internasional, sesi poster, gala dinner dan cultural night.
  3. Panitia simposium telah menerima lebih dari 300 abstrak paper akademis dan 25 panel proposal dari sekitar 25 negara. Sejauh ini simposium akan dihadiri oleh sekitar 700 peserta dari unsur pemerintah pusat dan daerah, akademisi, tokoh masyarakat dan sektor swasta. Agenda: 5 spesial session yang diselenggarakan bersama KLHK, PUPR, BIG, BRG, Kemenhub dan Kemenko Maritim, 50 panel diskusi, 2 workshop dan 5 roundtable discussion.
  4. Simposium ini adalah kegiatan rutin University of Oxford melalui Southeast Asia Project sebagai ajang pertemuan para peneliti, akademisi dan profesional dari berbagai disiplin ilmu dan kebangsaan untuk berbagi ide dan pelajaran. Rangkaian simposium tahunan ini telah diselenggarakan sejak tahun 2011 dan pertama kalinya tahun ini diadakan di Indonesia.
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.